1. Hadits Maudhu'
    1. Pengertian

      Hadis maudhu’ adalah hadis yang dibuat-buat atau diciptakan atau didustakan atas nama Nabi. Menurut Ahmad Amin hadis maudhu’ sudah ada sejak masa Rasulullah. Dasarnya adalah munculnya hadis:

      من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار. رواه ابلخارى

      “Barang siapa yang sengaja bedusta atas namaku maka hendaklah tempatnya di neraka.” (HR. Bukhari)

      Ulama Hadis lain berpendapat bahwa munculnya hadis maudhu’ adalah pada tahun 40 H, pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib ketika terjadi pertikaian politik

    2. Faktor Penyebab Munculnya
      1. Pertentangan politik antara Ali dan Muawiyah. Menurut Ibnu Abi al-Hadid kelompok Syiah adalah yang pertama kali membuat hadis maudhu’.
      2. Pertentangan politik antara Ali dan Muawiyah. Menurut Ibnu Abi al-Hadid kelompok Syiah adalah yang pertama kali membuat hadis maudhu’.

      3. Usaha kaum zindiq, yaitu golongan yang berusaha merusak Islam dari dalam, seperti dilakukan oleh Abdul Karim Ibn alAuja’yang mengaku telah membuat 4000 hadis palsu. Golongan ini membuat hadis palsu dengan cara membuat hadis Tasyayyu (membangkitkan fanatisme), Tashawwuf (membenci dunia), hadis yang mengandung falsafah dan hikmah. Tujuannya adalah untuk meruntuhkan kecerdasan umat Islam, merusak kepercayaan, akidah, dan amalan umat islam.
      4. Perselisihan dalam ilmu Kalam dengan tujuan untuk memperkuat pandangan kelompok masing-masing.

      5. Sikap fanatic terhadap suku atau bangsa (ashabiyah).

      6. Menarik simpati kaum awam. Mereka membuat kisah-kisah atau hikayat palsu untuk menarik minat para pendengar. Contohnya: “Barangsiapa membaca la ilaha illallah, maka Allah akan menjadikan tiap-tiap kalimatnya seekor burung, paruhnya dari emas, dan buahnya dari marjan”.

      7. Menjilat kepada penguasa, seperti yang dilakukan oleh Ghiyats bin Ibrahim pada masa pemerintahan al-Mahdi. Dia menambahkan perkataannya sendiri dalam hadis Nabi hanya untuk menyenangkan khalifah.

    3. Usaha Penyelamatan dari hadis Maudhu’
      1. Menyusun kaidah penelitian hadis, khususnya kaidah tentang kesahihan sanadnya.
      2. Menyusun kitab-kitab yang memuat tentang hadis maudhu’ antara lain: al-Maudhu’ al-Kubra yang disusun oleh Abu al-Fajri
    4. Cara Mengetahui
      1. Adanya pengakuan dari pembuatnya
      2. Maknanya rusak, dalam arti bertentangan dengan al-Qur’an, hadis mutawatir, dan hadis sahih.
      3. Matannya menyebutkan janji yang besar untuk perbuatan kecil. d. Rawinya pendusta.
      4. Rawinya pendusta.